BANDUNG, Telkom University – Teknologi Blockchain biasanya dikaitkan dengan Bitcoin dan cryptocurrency lainnya, tetapi itu hanya cangkang. Banyak yang percaya blockchain dapat mengubah cara pembayaran dilakukan dari industri ke politik.
Blockchain sendiri tidak sebodoh yang Anda kira. Blockchain pada dasarnya adalah database yang memverifikasi komunitas eksternal, bukan otoritas pusat. Hal ini menjadikan blockchain sebagai kumpulan catatan dari rekomendasi orang lain, daripada mengandalkan satu entitas seperti bank atau pemerintah yang dapat menampung data di server tertentu.
Setiap "blok" mewakili serangkaian catatan transaksi, dan komponen "rantai" menghubungkan semuanya dengan fungsi hash. Ketika catatan dibuat, itu diverifikasi oleh jaringan komputer terdistribusi dan dipasangkan dengan catatan sebelumnya di "rantai" untuk membuat "blockchain" atau blockchain.
Tidak ada yang bisa mengontrol riwayat pengeluaran karena seluruh blockchain dilindungi oleh jaringan komputer ini. Ini adalah hal terpenting dalam blockchain. Dengan begitu Anda dapat memverifikasi semua yang terjadi di rantai sebelumnya, yang berarti tidak ada yang bisa mengubahnya. Blockchain menjadi catatan publik dan tidak dapat dengan mudah diubah, memberikan lapisan perlindungan bawaan ke blockchain. Ini tidak mungkin dengan basis informasi terpusat yang terpusat.
Sementara secara tradisional kita membutuhkan otoritas pusat ini untuk mempercayai satu sama lain, dan memenuhi kebutuhan kontrak, blockchain memungkinkan untuk memiliki rekan-rekan kita menjamin bahwa bagi kita dengan cara yang aman dan otomatis.
Itulah inovasi dari blockchain, dan itu sebabnya Anda mungkin mendengarnya digunakan untuk referensi selain dari Bitcoin dan cryptocurrency lainnya. Meskipun umumnya belum digunakan untuk itu, blockchain dapat digunakan untuk mempertahankan berbagai informasi. penyedia layanan kesehatan mungkin suatu hari menggunakannya untuk menangani catatan pasien.
