Keamanan pada jaringan merupakan kasus yg telah serius. Hal ini ditimbulkan sang perkembangan zaman yg semakin menciptakan kita terhubung antara satu menggunakan yg lainnya menurut pada jaringan sebagai akibatnya keamanan data eksklusif &/atau privasi kita jua semakin rawan.
Ada poin bentuk bentuk pelanggaran privasi pada pada jaringan, seperti :
meretas akun social media sahabat atau orang lain tanpa seizin pemilik akun, meretas situs situs nasional ataupun perusahaan, membeberkan misteri orang lain lewat social media tanpa persetujuan orang tersebut, & masih poly lagi.
Zaman kini didominasi sang generasi milenial yg dipercaya menjadi generasi yg tahu teknologi. Mereka bisa mengusut arus teknologi fakta yg lebih gampang dibandingkan menggunakan generasi sebelumnya. Sebagai contoh, kini saat kita kebingungan pada mengerjakan tugas, yg perlu kita lakukan hanyalah tinggal membuka smartphone & mencari jawabannya pada internet. Ketika kita sedang lapar atau haus yg perlu kita lakukan hanyalah tinggal memesan kuliner menurut internet. Ketika kita butuh transportasi yg cepat & simpel yg perlu kita lakukan tinggal memesannya lewat smartphone kita. Segalanya telah sebagai sangat gampang buat dilakukan kini .
Namun, walaupun dipercaya menjadi generasi yg tahu teknologi, generasi milenial cenderung cuek atau kurang peka terhadap informasi informasi kemanan siber atau keamanan digital. Mereka telah menduga bahwa system keamanan data mereka telah relatif kondusif, jadi mereka nir perlu risi lagi akan ancaman kemanan data eksklusif mereka. Pada umumnya, mereka mempercayakan seluruh data pribadinya ke system penyimpanan cloud drive atau system penyimpanan yg bebentuk digital sebagai akibatnya seluruh data eksklusif mereka permanen kondusif walaupun gadget mereka hilang/diretas.
Selain cloud drive, generasi milenial jua cenderung percaya bahwa mereka sanggup mengatasi kasus keamanan data eksklusif mereka sendiri menggunakan cara memakai otentifikasi dua faktor, atau menggunakan cara memakai istilah sandi & perlindungan kemanan yg kompleks.
Jadi, kesimpulannya merupakan kemanan siber pada jaringan itu sangat penting, & generasi milenial tau & mengerti akan hal itu. Hanya saja, mereka melihatnya menurut prespektif yg tidak selaras sebagai akibatnya tak jarang dipercaya cuek atau nir peka.