-->

Type something and hit enter

On
advertise here

 

Cara Membuat Startup Digital dan Tips untuk mengembangkannya

Bagi Anda yang masih belum mengetahui apa itu startup, kami akan menjelaskannya terlebih dahulu. Perusahaan rintisan adalah perusahaan rintisan yang baru mulai beroperasi dan mendirikan perusahaan, bisnis. Banyak startup memasuki sektor digital dan e-commerce.

Contoh startup hebat di bidang transportasi adalah Gojek dan Grab. Kemudian di bidang E-Commerce antara lain Tokopedia dan Bukalapak. Dan bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan yaitu Traveloka. Untuk bidang teknologi informasi, banyak startup yang berkecimpung di bidang pengembangan perangkat lunak atau biasa dikenal dengan Software House.


Cara Membangun Startup yang Sukses

Kami menyediakan 7 cara membangun startup agar bisa berkembang dan meningkatkan nilai dan reputasi startup. Bagi Anda yang masih pemula dan ingin membuat startup sendiri, maka semuanya harus diperhatikan sebelum terjun ke dunia digital.


1. Menemukan Ide Potensial

Langkah pertama adalah mengidentifikasi ide yang menurut Anda memiliki potensi tinggi dan cocok untuk pengembangan teknologi yang ada. Kemudian Anda juga perlu memastikan bahwa ide tersebut juga sesuai dengan kebutuhan konsumen dan menyelesaikan masalah yang ada.


Misalnya, banyak orang saat ini mencari layanan pembuatan situs web dan dukungan untuk versi seluler. Tentunya jika Anda memiliki sebuah startup dan developer dari startup tersebut adalah web developer, Anda juga akan diminta untuk mempelajari dan mengembangkan website tersebut agar dapat bekerja pada sisi mobile.


2. Membuat Strategi Bisnis

Setelah menentukan ide mana yang berpotensi untuk bersaing, langkah selanjutnya adalah membuat strategi bisnis. Tentunya dalam menentukan strategi bisnis yang tepat mengharuskan Anda untuk mempersiapkan beberapa hal, mulai dari kebutuhan bisnis, riset kompetitor, analisis kebutuhan sistem, dll.


Tujuan mengembangkan strategi bisnis adalah untuk memastikan bahwa ide-ide yang Anda miliki dapat dieksekusi dan dijalankan dengan benar, serta memiliki alur kerja yang tepat. Hal terpenting di sini adalah Anda telah mengidentifikasi audiens yang tepat dan cocok dengan ide yang Anda miliki.


3. Menemukan Orang yang Sepemikiran

Melihat beberapa pengalaman saat ini, startup dapat tumbuh dan bertahan lebih lama daripada startup yang didirikan oleh 2-4 orang. Jadi jika Anda membuat startup sendiri, Anda harus bekerja lebih keras untuk bertahan di dunia industri.


Jika Anda menemukan beberapa orang yang bersedia bekerja dengan Anda, pastikan mereka semua memiliki ide dan tujuan yang sama. Karena kedepannya, perusahaan yang baik harus memiliki tujuan yang sama dan komitmen yang sama untuk memajukan perusahaan.


4. Membangun Hubungan

Selain itu, membangun hubungan juga sangat penting bagi sebuah bisnis start-up. Relasi di sini bisa didapat dari berbagai hal, terutama tentang pengguna atau konsumen. Semakin baik dan luas relasinya, semakin proporsional dengan keberhasilan startup.


Hubungan dapat dibangun dari berbagai hal. Pertama, tentang pekerjaan, ketika menjalankan sebuah startup, Anda harus memberikan layanan berupa produk atau layanan dengan hasil yang maksimal. Kedua pada komunikasi, menjalin komunikasi yang baik dan transparan antara tim Anda dan konsumen.

5. Mencari modal

Untuk cara ini, bersifat opsional dan disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk membuat startup, tentunya anda harus memiliki modal agar dapat direalisasikan dengan baik. Akan tetapi, faktor utama yang harus dipegang teguh adalah komitmen dan memiliki dedikasi yang tinggi untuk membuat startup sendiri. 


Apabila anda memiliki modal cukup, akan tetapi niat anda hanya sedikit, dapat dipastikan perusahaan yang telah dibuat tidak dapat bertahan lama atau menjadi sia – sia saja. Perlu pemikiran matang agar tidak mengalami kerugian di kemudian hari. 


6. Berfokus pada tujuan

Setelah memiliki modal yang cukup, langkah berikutnya adalah mengembangkan produk dari startup yang telah dibuat. Fokus dengan tujuan perusahaan anda dan mulai jalin komunikasi yang baik dengan setiap tim atau departemen yang ada. Buatlah suasana senyaman mungkin, sehingga setiap tim dapat menjalankan pekerjaan dengan semaksimal mungkin. 


7. Manajemen offline dan online

Langkah terakhir adalah dengan mengontrol dan memanajemen setiap kepentingan perusahaan baik secara offline maupun online. Untuk offline sendiri, dapat diartikan dengan meningkatkan setiap kebutuhan mulai dari penyediaan sarana dan prasarana, serta fasilitas yang mendukung proses kerja. 

Teknologi dan media digital yang digunakan harus memenuhi kebutuhan dari setiap orang yang ada di kantor, sehingga dapat menunjang aktivitas kerja mereka. Kemudian, untuk keberadaan online sendiri lebih kepada produk atau jasa yang dimiliki oleh startup tersebut. Manajemen produk dapat berupa perbaikan dari segi fitur, kualitas, relevansi agar dapat bertransformasi dan menyesuaikan kebutuhan user. 

Click to comment